Jumat, 01 Februari 2019

Pengertian Dan Belajar Menghitung Subnet | Ahmad Khoeron

Subnetwork


A). Pendahuluan

Assalamu'alaikum Wr.Wb.
   Hai guys! Bertemu dengan saya lagi dalam artikel postingan Blog saya yang kali ini akan menerangkan tentang subnetting. Bagi Seorang pemula saat menghitung subnetting sangatlah sulit, karena seperti pelajaran Matematika yang dilakukan secara menghitung suatu IP Address.
   
   Untuk lebih jelasnya lagi tentang pengertian dan penghitungan subnetting, marilah kita simak penjelasan dibawah ini:

1). Pengertian

   Sub-jaringan atau subnet adalah pembagian secara yang terlihat terlihat secara fisik dari IP Address. Dan praktik membagi jaringan menjadi dua atau lebih jaringan disebut subnetting. 

2). Kelas-Kelas Alamat

   Alamat IP versi 4 dibagi menjadi beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya. Tetapi yang sebenarnya, yang menjadi pembeda kelas versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (Utamanya adalah bit-bit awal/high - order bit), tetapi untuk lebih mudah dalam mengingatnya, akan lebih cepat di ingat dengan menggunakan representasi desimal.

a). Kelas A
   Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomer urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu di set dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya untuk melengkapi oktet pertama akan membuat sebuah network indentifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host indentifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
Contoh:
Kelas A 
                    1           2           3          4
oktet      : 1-126   1-255   1-255   1-255.

b). Kelas B
   Alamat-alamat kelas B di khususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap networknya.
Contoh:
Kelas B 
                      1           2           3          4
Oktet     : 128-191   1-255   1-255   1-255.

c). Kelas C
   Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan untuk jaringan ber skala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan mempresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap networknya.
Contoh:
Kelas C       
                     1           2          3           4
Oktet     : 192-223   1-255   1-255   1-255.

d). Kelas D
   Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, namun berbeda dengan tiga kelas diatas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
Contoh :
Kelas D       
                     1             2          3          4
Oktet     : 224-239   1-255   1-255   1-255.

e). Kelas E
   Alamat IP kelas E disediakan hanya sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan di cadangkan untuk di gunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit biasanya di gunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
Contoh:
Kelas E   
                      1            2          3          4
Oktet     : 240-255   1-255   1-255   1-255.


# Cara menghitung Binary.



Contoh = 192.168.23.6 /25 ==============> 11111111. 11111111. 11111111 .(10000000).
   
               128   64   32   16   8   4   2   1                =128   64   32   16   8   4   2   1
                                                                              =128 (karena angka yang lainnya mati).
192 = 128 + 64 = 192
192 = 11000000
         
168 = 128 + 32 + 8 = 168
168 = 10010100

23  = 16 + 4 + 1 = 23
23  = 00010111

 6   = 4 + 2 = 6
 6   = 00000110

# Contoh subnetting kelas C

#Contoh: 192.168.121.122 /25 

128  64  32  16  8  4  2 

0 - 127 
128 - 255 

#Network ID 
  192.168.121.0 /25

#Gateway 
  192.168.121.2 /25

#Host 
  192.168.121.2 /25 - 192.168.121.126 /25

#Broadcast
  192.168.121.127 /25 

B). Latar Belakang

   Dalam IP Address juga dikenal dengan istilah subnetting yang bertujuan membagi jaringan ke dalam subnet-subnet ke dalam sehingga memudahkan dalam pembagian network dan pengontrolan dari sebuah jaringan.
   Subnetting merupakan teknik memecah network menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk dijadikan Network ID baru.   

C). Maksud Dan Tujuan

   Memahami pengertian subnetting dengan cara membaca dan memahami penjelasan tersebut. Dan belajar bagaimana cara menghitung subnett tersebut.

D). Alat Dan Bahan   

   - Laptop/PC.
    - Internet.
    - Ebook.

E). Jangka Waktu Yang Dibutuhkan

   -

F). Tahapan Dan Proses Yang Dilakukan 

   Awal mula yang dilakukan adalah membaca dengan sungguh-sungguh dan memahami pengertian dan penjelasan tentang subnetting.

G). Referensi

/home/ahmad/Documents/eBook MIKROTIK/materi dasar/Subnetting&SistemPengalamatanJaringan.pdf.

H). Kesimpulan

    Sub-jaringan atau subnet adalah pembagian secara yang terlihat terlihat secara fisik dari IP Address. Dan praktik membagi jaringan menjadi dua atau lebih jaringan disebut subnetting. 


   Nah, itulah sedikit penjelasan tentang subnetting. Apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam penulisan ataupun tutur kata yang tidak menyenangkan dalam hati pembaca, saya mengucapkan minta maaf yang sebesar-besarnya.

   Jangan lupa pula untuk selalu mengikuti perkembangan Blog saya. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua terutama bagi yang membacanya.

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

   




   


   
   

   
   

0 komentar:

Posting Komentar